Pada kesempatan ini kita hadirkan karya-karya hebat Ananda Raihan Muhammad Ihsan, selamat menikmati.
Hiroshima
Pagi itu, langit begitu cerah
Tuan B si burung besi hanya lewat
dua kali
Tapi siapa sangka
Ketika tuan B datang untuk yang
ketiga kalinya....
Saat bola metal dijatuhkan
Mereka bertanya “apa itu ?”
Entah apa
Seketika, kilat putih tanpa suara
Menarik ruh dari seratus ribu jasad
Menggelapkan setiap bola mata yang
melihatnya
Seketika, awan tebal membumbung
tinggi
Menebarkan hawa panas ke segala
penjuru
Menciptakan lautan api di Hiroshima
Hiroshima bertahanlah
Hiroshima bersabarlah
Hiroshima berdo’alah !
Subang,
23 Nopember 2011, pukul 14 : 47
Turut
bersimpati atas kejadian 66 tahun 3 bulan 24 hari yang lalu
Tekadku
Aku bukanlah Isaac Newton dengan
apel-nya
Aku juga bukanlah Alexander dengan
kuda-nya
Aku hanyalah pelajar dengan buku
tua-nya
Aku tidak jenius seperti Albert
Einstein
Aku juga tidak kuat seperti Julius
Caesar
Aku hanyalah seorang pelajar yang
ringkih seperti seorang kakek
Aku tidak sekolah di Harvard maupun
Oxford
Aku juga tidak sekolah di Boston
ataupun Cambridge
Aku hanya sekolah di sekolah biasa
Tapi,
Walau aku tak sekuat tembok baja,
akan kucoba untuk menaklukinya
Walau aku tak membara bagai api, akan
kucoba untuk menghidupkannya
Akan ku tembus badai yang datang
Akan ku hadang ombak yang menerjang
Biarlah mereka berkata aku bodoh dan
idiot
Edison juga begitu
Biarlah mereka bilang aku pengecut
serta penakut
Napoleon juga begitu
Lihat aku dunia !
Aku bisa melebihi mereka !
Ini janjiku, Ini tekadku !
Subang,
23 Nopember 2011, pukul 14 : 21
Ditulis
ketika mereka menghinaku
Tapi
Biarlah........Ini tekadku
Izinkan Kubertanya
Izinkan aku bertanya pada kedua bola
matamu
Yang kini selalu menggenang
Lesu, sayu, dan tak tampak syahdu
seperti dahulu
Wahai Sahabatku...
Izinkan aku bertanya pada relung
hatimu
Yang kini seperti membatu
Beku, kaku, dan tak tampak mampu
seperti dahulu
Wahai Saudaraku...
Ingatlah burung kecil, sobatku
Yang selalu ceria dan riang gembira
seperti engkau saat dahulu
Yang selalu memainkan tangan-tangan
kecilmu untukku
Ingatlah ikan-ikan kecil, sobatku
Yang selalu berenang kesana-kemari
Seperti engkau saat dahulu
Yang selalu menceritakan kisah-kisah
kecilmu yang selalu menggugahku
Kemana engkau yang dulu, wahai
temanku ?
Subang,
22 nopember 2011, pukul 21 : 53
Teruntuk
sahabatku, yang kini telah berubah
ditunggu selalu komentar dan apresiasinya... yuuk...!!
+ comments + 2 comments
keren banget puisinya, Raihan punya bakat sebagai pujangga masa depan
Subhanalloh...
Post a Comment